Analisis Perilaku Biaya
Biaya Tetap
Adalah total biaya yang kisarannya tetap dalam rentang produksi yang relevan. Artinya, mungkin untuk rentang tertentu biaya-biaya ini dinilai tetap dan konstan, tapi apabila ada perubahan kapasitas yang signifikan maka diperlukan kenaikan terhadap total biaya ini. Contoh : Biaya pajak property, supervisi, tenaga kerja tak langsung, bahan baku tak langsung, penyusutan dll.
Biaya Variabel
Adalah total biaya yang berubah seiring pergerakan kapasitas produksi secara proporsional. Secara logis, biaya ini memiliki hubungan linier dengan tingkat kapasitas produksi, tapi pada kenyataannya hal tersebut sangat sulit terjadi. Hal ini dikarenakan, dalam kenyataannya perusahan selalu berusaha untuk mencapai tujuan efisiensi sumber daya. Oleh karena itu, sangat dimungkinkan akan terjadi pengefisianan sumber daya, meskipun target kapasitas produksi meningkat. Contoh biaya variable : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung
Biaya Semivariabel
Adalah total biaya yang memiliki cirri-ciri seperti biaya tetap dan biaya variable. Jenis biaya ini timbul dikarenakan dua hal, yakni :
1. Adanya nilai minimum, artinya adalah baik ketika produksi perusahan berjalan ataupun tidak, maka perusahaan tetap memiliki kewajiban untuk membayar biaya ini. Contoh : biaya listrik dan telepon (abonemen).
2. Adanya pencampuran dalam pencatatan, di dalam perjalanan perusahaan sering terjadi pencampuran pencatatan di antara biaya-biaya yang terjadi. Sebagai contoh, kita sering mencampurkan biaya untuk mesin uap yang digunakan untuk penghangat ruangan dengan biaya mesin uap untuk proses produksi. Kedua biaya terebut dicatat sama sebagai beban yang harus dibayar perusahaan. Padahal, terdapat perbedaan mendasar di antaranya, yaitu perbedaan aplikatif di antara kedua biaya tersebut.
Untuk materi lebih lengkap, silahkan klik disini